Dampak Hallyu Wave
di Indonesia
Oleh Desi Irmayanti
Kebudayaan
adalah suatu hal yang sangat kental dengan masyarakat terutama di Indonesia,
keragaman budaya dengan adanya suku bangsa dan pulau-pulau terpisah membuat Indonesia
memiliki keragaman budaya. Dengan adanya keragaman budaya di Indoneisa ternyata
tidak sulit juga untuk budaya asing dapat masuk ke ranah masyarakat Indonesia,
terutama dengan adanya media komunikasi dan informasi yang semakin canggih dari
tahun ke tahun. Kebudayaan yang masuk menjadi semakin menjamur diIndonesia
mulai dari gaya berpakaian, model arsitektur bangunan, kesenian hingga pola
pikir yang ada dimasyarakat. Seperti dalam sebuah artikel online (http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html#pengertian)
yang
berisi pernyataan “Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat”. Lalu kebudayaan apakah yang sekarang sedang
menjamur di Indonesia? Jika kita lihat tayangan televisi, musik dan gaya
berpakaiannya pasti kita bias melihat bahwa kebudayaan korea sedang menjamur di
Indonesia terutama dikalangan remaja Indonesia.
Kebudayaan
Korea awalnya masuk ketika zamannya drama korea tayang di televisi, mulanya
drama-drama yang masuk sedikit menarik perhatian masyarakat Indonesia yang
awalnya di mulai oleh drama-drama Taiwan, setelah itu mulailah menjamur
drama-drama korea yang ada di televisi swasta yang ada di Indonesia. Tidak
hanya remaja Indonesia yang menyukai drama-drama tersebut, tetapi ibu rumah
tanggga bahkan keluargapun banyak yang menonton tayangan yang berbau korea
tersebut. Berbagai alasan yang mereka kemukakan mengapa mereka menyukai
tayangan tersebut, tidak jauh-jauh untuk mengetahui hal tersebut bisa kita
tanyakan ke tetangga kita dan jawabannya diantaranya karena pakaian mereka
lebih sopan, alur ceritanya yang menarik, pemainnya yang tampan dan cantik,
peran protagonis yang tidak sekejam drama Indonesia dan lainnya. Setelah
mewarnai masyarakat Indonesia dengan dramanya, remaja Indonesiapun tertarik
dengan musik dan lagu yang awalnya dari soundtrack drama tersebut kemudian ke
Koreanpop, musiknya yang ditelusuri hingga muncullah penggemar-penggemar kpop
di tanah air. Gelombang kebudayaan korea atau disebut dengan Hallyu wave ternyata sangat besar
diIndonesia, lihat saja ketika awal tahun 2011 saat banyak konser
bintang-bintang korea bermunculan di Indonesia, banyak remaja Indonesia yang
berbondong-bondong untuk menyaksikannya. Padahal saat 2010 kemunculan
kebudayaan korea tidak begitu pesat, saat 2011 bisa dilihat pula musik
Indonesia dibanjiri oleh boyband dan girlband yang bermuncullan satu demi satu,
hal tersebut tidak dapat dipungkiri karena terbawa arus dan menyesuaikan
pasaran yang ada yaitu ketika menjamurnya kebudayaan Korea yang masuk ke
Indonesia.
Dampak
dari hallyu wave itu sendiri, selain
selera remaja Indonesia yang suka menonton drama korea, lalu mengoleksi music k-pop
(sebutan untuk musik korea), mempengaruhi gaya berbusana yang ada di
masyarakat, menjadikan remaja ingin tahu lebih dalam tentang kebudayaan korea
dengan mencari berita-berita via media cetak ataupun online dan juga
mempengaruhi budaya berbahasa remaja Indonesia. Hal tersebut bisa dilihat dari
jejaring-jejaring sosial yang saat ini sedang marak digunakan yaitu facebook
dan twitter, bagi mereka yang mengatas namakan dirinya terkena virus hallyu wave mereka kebanyakan
menggunakan bahasa yang bercampuran antara Indonesia dan bahasa korea contohnya saja memanggil kakak dengan sebutan
“oppa, hyung, eonni, noona” hal tersebut hanya salah satu contoh panggilan yang
biasa mereka sebutkan, masih banyak lagi yang mereka pelajari. Hebatnya adalah
mereka mempelajarinya otodidak dengan bertanya atau mencari info-info di
jejaring sosial yang mereka gunakan. Dengan trend kpop yang masuk terutama
digawangi oleh boyband dan girlband korea diantaranya Super Junior, DBSK, 2pm,
Cn Blue, Bigbang, SNSD, T-ara, 2ne1, A Pink, Wonder Girl dan yang lainnya
remaja Indonesia jadi menyukai musik dan lagu-lagu yang dibawakan oleh mereka
serta dengan adanya masuknya kebudayaan korea ini, membuat orang-orang yang
menyukai kebudayaan korea membuat acara-acara perkumpulan yang memperlihatkan
keunikan kebudayaan korea, acara tersebut tidak hanya diadakan oleh warga Korea
yang ada di Indonesia saja tapi juga diadakan oleh orang-orang Indonesia yang
tergabung dalam komunitas pecinta Korea.
Di
Jakarta sendiri selaku ibu kota Negara Indonesia, mulai tahun 2010 hingga
sekarang sering diadakan acara-acara perkumpulan para pecinta kebudayaan korea
diantaranya pengenalan tentang budaya Korea, bazar makanan korea, bazaar
pernak-pernik berbau Korea, lalu ada acara lomba cover dance yaitu remaja-remaja yang menirukan gerakan tarian dari
artis idolanya. Biasanya yang mengadakan acara perkumpulan itu adalah
kementrian Korea, lalu mahasiswa dari Sastra Korea, dan yang lebih banyak yaitu
remaja-remaja yang tergabung dalam suatu fandom
atau kumpulan fans dari boyband atau girlband yang mereka sukai atau ada juga
yang disebut dengan kpopers yang artinya tidak jauh berbeda dengan fandom, remaja-remaja tersebut membuat
perkumpulan dengan berbagai agenda diantaranya ketika ada ulang tahun dari
idola mereka, kemudian ketika idolanya akan datang ke Indonesia atau dengan
sengaja membuat acara tersebut ada juga sebuah gathering yang berisi drama musikal yang mengangkat dari salah satu
drama korea “Dream High” yaitu yang diadakan di Anjungan Lampung pada tangggal
27 November 2011 yang lalu yang luar biasa dapat mendatangkan remaja-remaja
yang suka dengan korea untuk datang ke Taman Mini Indonesia Indah menyaksikan
drama musikal tersebut.
Didalam
gathering itu juga biasanya ada perlombaan cover dance, seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya cover dance ini adalah group yang menarikan gerakan tari
dari idola mereka dalam hal ini adalah para boyband dan girlband dari Korea.
Cover dance yang sering muncul dalam acara-acara gathering tersebut biasanya berasal
dari manajemen MCentertainment, pasti banyak pertanyaan wah ternyata mereka
memiliki manajemen juga ya? Jawabannya iya mereka kebanyakan berada dalam
naungan sebuah menejemen dan layaknya seperti boyband ataupun girlband Korea
mereka juga mengalami masa pra debut, debut dan showcase yaitu ketika mereka bias muncul dikhalayak umum dan
mengikuti berbagai perlombaan tersebut. Dalam manajemen tersebut mereka tidak
hanya memiliki dance cover tetapi mereka juga memiliki cover singer, yaitu
mereka bernyanyi sama dengan penyanyi korea yang asli seperti halnya dance
cover. Kembali ke manajemen para cover ini, banyak sekali manajemen yang ada
diantaranya MCentertainment, Els entertainment, Sky Land entertainment, Dream
Entertainment, dan yang lainnya. Dan yang sering tampil di berbagai perlombaan
adalah yang berasal dari MC entertainment dan mereka juga sering mengisi
berbagai acara dari mulai dance cover, singing cover, MC dan yang terbaru yaitu
berperan dalam drama musical. Salah satu dance cover yang sering tampil di
Ochannel dalam acara topkpop, yaitu acara pertama yang membahas tentang kpop.
Anak asuhan MCentertainment diantaranya cover
dance Zuzu (Super Junior Dance Cover), Sunshinee (Shinee Dance Cover), Xquizite (Kara Dance Cover), Ki Do Shin Ki
(Tvxq Dance Cover) , Yblaq (Mblaq Dance Cover; Male), Soicd (Snsd Dance Cover),
Lady's School (After School Dance Cover), M-Over (2pm Dance Cover; Male;
Disband). Individual Dance Cover Yan
(Male), Vocal / Singing Cover Group Elg (Super Junior Vocal Group Cover), Scream/
소리질러/
Sorijilleo (Yg Ent Vocal Group Cover) [Was Dcode], Navichi (Davichi Vocal Group
Cover), Individual Vocal/ Singing Cover, Sabrina (Baek Ji Young Cover), Citra
(Iu Cover), Pisang (Any Rapper Cover). (https://www.facebook.com/MCent09/info).
Banyak sekali yang ada dalam naungan entertainment tersebut dan mereka telah
memiliki berbagai penghargaan tersendiri dalam setiap acara yang mereka ikuti.
Itulah sekilas dari dampak-dampak yang disebabkan oleh adanya Hallyu Wave.
Dengan
adanya arus zaman yang berkembang dengan segala kebudayaannya, maka banyak
keragaman kebudayaan yang masuk dan berkembang baik itu dengan asimilasi atau
akomodasi di Indonesia, tapi dengan keragaman ini tidak semuanya berdampak
negatif, tetapi positif pula. Walaupun banyak budaya luar yang masuk,
tetaplah cintai negeri sendiri.
Komentar
Posting Komentar