Langsung ke konten utama

STUDI LITERATUR DAMPAK BUDAYA KOREA TERHADAP POLA PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA REMAJA INDONESIA

STUDI LITERATUR DAMPAK BUDAYA KOREA TERHADAP POLA PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA REMAJA INDONESIA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Pendidikan Lingkungan, Sosial, Budaya dan Teknologi (PLSBT)

Oleh: DESI IRMAYANTI 

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Kebudayaan adalah suatu hal yang sangat kental dengan masyarakat terutama di Indonesia, keragaman budaya dengan adanya suku bangsa dan pulau-pulau terpisah membuat Indonesia memiliki keragaman budaya. Dengan adanya keragaman budaya di Indoneisa ternyata tidak sulit juga untuk budaya asing dapat masuk ke ranah masyarakat Indonesia, terutama dengan adanya media komunikasi dan informasi yang semakin canggih dari tahun ke tahun. Kebudayaan yang masuk menjadi semakin menjamur diIndonesia mulai dari gaya berpakaian, model arsitektur bangunan, kesenian hingga pola pikir yang ada dimasyarakat. Seperti dalam sebuah artikel online (http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html#pengertian) yang berisi pernyataan Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat”. Lalu kebudayaan apakah yang sekarang sedang menjamur di Indonesia? Jika kita lihat tayangan televisi, musik dan gaya berpakaiannya pasti kita bias melihat bahwa kebudayaan korea sedang menjamur di Indonesia terutama dikalangan remaja Indonesia.
Kebudayaan Korea awalnya masuk ketika zamannya drama korea tayang di televisi, mulanya drama-drama yang masuk sedikit menarik perhatian masyarakat Indonesia yang awalnya di mulai oleh drama-drama Taiwan, setelah itu mulailah menjamur drama-drama korea yang ada di televisi swasta yang ada di Indonesia. Tidak hanya remaja Indonesia yang menyukai drama-drama tersebut, tetapi ibu rumah tanggga bahkan keluargapun banyak yang menonton tayangan yang berbau korea tersebut. Berbagai alasan yang mereka kemukakan mengapa mereka menyukai tayangan tersebut, tidak jauh-jauh untuk mengetahui hal tersebut bisa kita tanyakan ke tetangga kita dan jawabannya diantaranya karena pakaian mereka lebih sopan, alur ceritanya yang menarik, pemainnya yang tampan dan cantik, peran protagonis yang tidak sekejam drama Indonesia dan lainnya. Setelah mewarnai masyarakat Indonesia dengan dramanya, remaja Indonesiapun tertarik dengan musik dan lagu yang awalnya dari soundtrack drama tersebut kemudian ke Koreanpop, musiknya yang ditelusuri hingga muncullah penggemar-penggemar kpop di tanah air. Gelombang kebudayaan korea atau disebut dengan Hallyu wave ternyata sangat besar diIndonesia, lihat saja ketika awal tahun 2011 saat banyak konser bintang-bintang korea bermunculan di Indonesia, banyak remaja Indonesia yang berbondong-bondong untuk menyaksikannya. Padahal saat 2010 kemunculan kebudayaan korea tidak begitu pesat, saat 2011 bisa dilihat pula musik Indonesia dibanjiri oleh boyband dan girlband yang bermuncullan satu demi satu, hal tersebut tidak dapat dipungkiri karena terbawa arus dan menyesuaikan pasaran yang ada yaitu ketika menjamurnya kebudayaan Korea yang masuk ke Indonesia.
            Hal inilah yang lalu menjadikan sebuah perubahan sosial yang terjadi dikalangan remaja Indonesia dan menjadikannya sebagai dampak dari globalisasi dan percampuran kebudayaan. Dan permasalahan ini menjadi sebuah permasalahan yang menarik untuk kita bahas yaitu bagaimana dampak budaya Korea terhadap pola perubahan sosial budaya remaja Indonesia.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dan mengacu pada judul yang ada, penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.        Bagaimana kebudayaan Korea bisa mempengaruhi kebudayaan dunia terutama di Indonesia?
2.        Apakah dampak dari adanya perubahan sosial dalam budaya terhadap kehidupan remaja?
3.        Bagaimana cara agar kebudayaan asing tidak menjadikan lunturnya kebudayaan Indonesia?

C.  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah :
1.      Mengetahui latar belakang menjamurnya kebudayaan Korea
2.      Mengkaji dampak dari masuknya kebudayaan Korea kedalam kehidupan remaja Indonesia saat ini
3.      Mencari solusi agar kebudayaan Indonesia tetap terjaga dan tak terpengaruh oleh budaya asing
D.  Metode Penulisan
Karya tulis ini disusun melalui analisis terhadap berbagai bahan bacaan melalui metode studi literatur. Studi literatur adalah metode penulisan karya tulis ilmiah dengan mengumpulkan bahan, materi, data dan informasi yang diperoleh dari terbitan cetak seperti buku, majalah, jurnal maupun cetakan online yang tersedia di internet. Data literatur tersebut dikaji berdasarkan permasalahan yang disajikan pada bagian rumusan masalah. Penulis juga mengadakan studi lapangan dengan mengamati gejala yang terjadi disekitar
Adapun teknik penulisannya berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah” Universitas Pendidikan Indonesia 2009.

E.  Sistematika Penulisan
Agar kajian makalah ini mudah dilakukan, menyusunnya dalam bentuk bab perbab dan sub-bab. Secara simple terurai dalam penjelasan sebagai berikut:
BAB I berisi Pendahuluan yang memuat sub bab; Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan masalah, Metode Pembahasan dan sistematika Penulisa.
BAB II bab ini berisi tentang teori yang menunjang dalam permasalahan yang dibahas dalam makalah ini.
BAB III Pada bab ini penulis memaparkan tentang pembahasan yang lebih luas dari masalah yang telah dibahas dari latar belakang.
BAB III Pembahasan tentang simpulan dan saran dari keseluruhan pembahasan makalah.


 
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.  Manusia dan Masyarakat

Pada hakikatnya, manusia adalah seorang makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Setiap manusia memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Sekalipun orang itu terlahir secara keembar mereka tidak ada yang memiliki ciri fisik dan psikis yang persis sama. Ciri seorang individu tidak hanya mudah dikenali lewat ciri fisik atau biologisnya. Sifat, karakter, perangai, atau gaya dan selera orang juga berbeda-beda. Jadi seorang individu adalah pencampuran antara faktor fenotif dan genotif.
            Selain sebagai makhluk individu, manusia juga merupakan makhluk sosial karena manusia dalam kehidupannya sehari-hari tidak akan terlepas dari pengaruh orang lain dan lingkungan. Selama manusia hidup, ia tidak akan terlepas dari masyarakat, rumah, sekolah, dan lingkungan yang kebih besar. Masyarakat sendiri adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi. Dalam pengertian lainnya, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Dari sebuah komunitas masyarakat yang saling berinteraksi inilah kemudian akan muncul sebuah kebudayaan dan berkembang sesuai  dengan pola pikir masyarakat tersebut.

4
 

 

B.  Triangulasi: Individu, Masyarakat dan Kebudayaan

Sebelumnya telah dijelaskan bagaimana manusia sebagai sosok individu dan bagaimana manusia dalam lingkup sosial yang saling berinteraksi kemudian disebut dengan masyarakat.
Kebudayaan sendiri memiliki beberapa pengertian menurut para ahli (Riwan Effendi, 2011:92); dibawah ini adalah salah satunya:
1.      R. Lington, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, dimana unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
2.      Koentjaraningrat, mengartikan bahwa budaya adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri mnausia dengan belajar.
3.      Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan adakah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Jika dilihat dalam pengertian diatas maka bisa terlihat bahwa kebudayaan lahir ditimbulkan oleh masyarakat dan akan dipertahankan oleh masyarakat itu juga. Dalam wujudnya sendiri kebudayaan ada yang bersifat abstrak dan ada pula kebudayaan yang bersifat konkrit.
            Dalam kebudayaan pasti akan terkait dengan individu, masyarakat dan interaksi masyarakat. Keterkaitan ini disebabkan apabila kita berbicara masalah manusia dengan kebudayaannya, demikian pula jika berbicara masalah kebudayaan akan dihadapkan kepada masyarakat dan anggotanya, yaitu manusia yang terhimpun didalamnya maupun interaksi antar kelompok masyarakat satu dengan masyarakat yang lainnya. Secara sederhana hubungan tersebut dapat digambarkan dalam segitiga sebagai berikut (Syafri Hamid, 1995:96 dalam Ridean Hamid, 2011:116);

Diagram 2.1 Triangulasi Individu, Masyarakat dan kebudayaan
 
 




Ketiga sisi segitiga itu sama pentingnya namun masing-masing mempunyai sifat sendiri-sendiri dan mempunyai peranan khusus yang memberikan bentuk kepada masung-masing unsur tersebut. Hubungan yang menunjukkan keeratan antara individu, masyarakat dan kebudayaan, adalah masyarakat atau sekumpulan individu dimana tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tidak ada kebudayaan tan[a masyarakat sebagai wadah pendukungnya.  Kerangka triangulasi menunjukan keeratan hubungan antara individu, msyarakat dan kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.

C.  Perubahan Sosial

Setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan sosial dengan kata lain perubahan sosial merupakan gejala yang melekat disetiap kehidupan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat diketahui dengan cara membandingkan keadaan masyarakat pada waktu tertentu dengan keadaan dimasa lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat akan menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosail yang ada pada masyarakat. Sehingga mengubah struktur dan fungsi dari unsur-unsur sosial masyarakat tertentu.
            Perubahan sosial bisa terjadi dengan cara:
1.    Direncanakan atau/dan tidak direncanakan
2.    Menuju kearah kemajuan atau/dan kemunduran
3.    Bersifat positif atau negatif
Perubahan sosial juga disebabkan oleh adanya faktor ekstern dan intern  dalam masyarakat. Faktor intern perubahan sosial dalam masyarakat yaitu bertambahnya dan berkurangnya penduduk, adanya penemuan-penemuan baru meliputi berbagai proses, seperti discovery, invention dan inovasi. Selain itu disebabkan oleh adanya konflik dan pemberontakan dalam masyarakat. Faktor ekstern seperti bencana alam, akulturasi dan asimilasi kebudayaan.
            Dalam perkembangan waktu yang kian berganti, pasti pola pikir masyarakat juga akan semakin berkembang dan perubahan sosial itu akan muncul. Tapi semua masyarakat tentunya tidak menginginkan perubahan ke arah yang negatif karena akan menimbulkan berbagai permasalahan yang ada. Dewasa ini diseluruh belahan dunia sedang maraknya perubahan sosial dari munculnya moidernisasi dan globalisasi yang menyebabkan semua akses informasi dapat masuk dengan mudahnya sehingga masyarakat lebih mengetahui tentang keadaan yang terjadi dinegara-negara lain dengan mudahnya terutama dengan akses informasi dan komunikasi yang semakin canggih dan berkembang.
            Menilik dalam rumusan masalah diatas, maka perubahan sosial yang saat ini terjadi adalah perubahan sosial yang sedang masuk kedalam dunia remaja, karena adanya pengaruh kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia dengan bebasnya melalui globalisasi yang saat ini sedang terjadi.
 


 


 
BAB III
STUDI LITERATUR DAMPAK BUDAYA KOREA TERHADAP POLA PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA REMAJA INDONESIA

A.  Pesatnya Arus budaya Korea yang Masuk Ke Indonesia
Dalam sebuah media sosial ada opini yang mengatakan:
“Perubahan kebudayaan ini telah terjadi sejak zaman prasejarah yaitu berubahnya pola hidup berburu dan meramu menjadi pola hidup bercocok ranam tingkat lanjut dan perundagian, perubahan kebudayaan disebabkan oleh banyak faktor, salah satu faktor pendukungnya adalah adanya kontak dengan kebudayaan lain. Seperti contohnya saat ini masuknya kebudayaan korea di Indonesia atau dikenal sebagai Korean Wave ini sedang menjamur.
Menurut Irawan Sukma seorang pengamat musik dan pengajar di Purwacaraka Music School beliau menganggap masuknya budaya korea di Indonesia sah-sah saja, ini bisa menambah warna baru bagi dunia hiburan Indonesia, namun dengan catatan sebaik mungkin bisa memfilter baik buruknya dari kebudayaan tersebut”.

Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh dosen ISI Denpasar dalam ‘Gurita’ Budaya Populer Korea Di Indonesia menyebutkan:
Demam Korea (Korean wave) saat telah merajai negeri Indonesia. Hal itu diakibatkan karena penyebaran dan pengaruh budaya Korea di Indonesia, terutama melalui produk-produk budaya populer. Film, drama, musik dan pernak-pernik merupakan contoh dari produk budaya popular. Elemen-elemen budaya populer Korea ini menyebarkan pengaruhnya di negara-negara Asia salah satunya Indonesia. Di Indonesia, penyebaran budaya popular dari negeri gingseng ini dilihat sekitar tahun 2002 dengan tayangnya salah satu ikon budaya popular berbandrol drama seri berjudul ‘Autumn in My Heart’ atau ‘Autumn Tale’ yang lebih popular dengan judul ‘Endless Love’, ditayangkan stasiun TV Indosiar. Keberhasilan drama seri Korea tersebut yang dikenal dengan Korean drama (K-drama) diikuti oleh Koean drama lainnya. Tercatat terdapat sekitar 50 judul K-drama tayang di tv swasta Indonesia.

8
 
Populernya K-drama membuat rasa ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap budaya Korea meningkat. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa pemeran drama Korea juga berprofesi sebagai penyanyi, sehingga menjadi idol bagi masyarakat. Contohnya drama Korea Athena yang melibatkan boyband Super Junior, atau drama Korea berjudul Full House menjadikan Rain yang juga sebagai penyanyi, memperkenalkan musik Korea di Indonesia. Sehingga membuat musik Korea marak menjajal Indonesia. Korean pop atau K-pop mulai menggurita di kancah musik Indonesia. Terlebih lagi pada tanggal 4 Juni lalu Indonesia dihebohkan dengan sebuah festival bernama ‘KIMCHI K-POP’ (Korean Idols Music Concert Hosted in Indonesia). Bertempat di Istora Senayan Jakarta Super Junior (Suju) tampil yang juga menghadirkan bintang tamu lain dari Korea yaitu Park Jung Min, The Boss, Girl’s Day dan X-5”.

Tentunya ini bukan hal yang seluruhnya buruk karena rasa ketertarikan dapat memberikan nilai yang positif pada hubungan antar negara, namun harus diperhatikan lagi bahwa ketertarikan ini menyebabkan masyarakat, terutama kalangan muda lebih tertarik dengan budaya Korea daripada budaya Indonesia sendiri. Pengaruh kebudayaan Korea yang disebarkan melalui media massa sudah merasuk di berbagai segi kehidupan masyarakat Indonesia. Media massalah yang erat berperan memberikan akses mudah untuk menikmati segala suguhan berbau Korea.
Berkembangnya budaya pop Korea di negara-negara Asia Timur dan beberapa negara Asia Tenggara termasuk Indonesia menunjukkan adanya transformasi budaya asing ke negara lain. Berkembangnya budaya pop korea di Indonesia dibuktikan dengan munculnya “Asian Fans Club (AFC)” yaitu blog Indonesia yang berisi tentang berita dunia hiburan Korea, AFC didirikan pada tanggal 1 Agustus 2009 oleh seorang remaja perempuan bernama Santi Ela Sari. Berdasarkan data statistik dari situs Pagerank Alexa, AFC adalah situs korean intertainment terbesar di Indonesia. Sedangkan dari segi karakteristik demografis, pengunjung AFC hampir seluruhnya berasal dari Indonesia, sebagian besar merupakan wanita berusia dibawah 25 tahun dengan akses internet rumah maupun sekolah. Jika dilihat dari statistik pengunjung sampai Juni 2011, AFC telah dikunjungi sebanyak 42.811.744 pengunjung. Angka yang sungguh fantastis bukan, karena pengunjung blog tersebut rata-rata ada 58.646 orang setiap harinya.
Dari data diatas menunjukan bahwa budaya Korean di Indonesia sangat berkembang dengan baik, perkembangan tersebut dimulai pada tahun 2009 dan berkembang pesat pada tahun 2011. Dan di tahun 2012 sendiri banyak artis-artis Korea yang berkunjung ke Indonesia untuk mengadakan konser, sebut saja 2PM, Beast, Super Junior, Jar Park, dan yang terbaru akan ke Indonesia pada tanggal 30 Juni 2012 adalah Mblaq.

B.  Dampak Sosial Yang Terjadi Pada Remaja Akibat Masuknya Budaya Korea

Dari data diatas dapat dilihat bahwa budaya Korea yang diterima kelompok penggemar Korea di Indonesia masih terbatas pada dimensi konkret yaitu penerimaan terhadap musik, film, drama, dan artis-artis Korea.
Dampak dari hallyu wave itu sendiri, selain selera remaja Indonesia yang suka menonton drama korea, lalu mengoleksi music k-pop (sebutan untuk musik korea), mempengaruhi gaya berbusana yang ada di masyarakat, menjadikan remaja ingin tahu lebih dalam tentang kebudayaan korea dengan mencari berita-berita via media cetak ataupun online dan juga mempengaruhi budaya berbahasa remaja Indonesia. Hal tersebut bisa dilihat dari jejaring-jejaring sosial yang saat ini sedang marak digunakan yaitu facebook dan twitter, bagi mereka yang mengatas namakan dirinya terkena virus hallyu wave mereka kebanyakan menggunakan bahasa yang bercampuran antara Indonesia dan bahasa korea  contohnya saja memanggil kakak dengan sebutan “oppa, hyung, eonni, noona” hal tersebut hanya salah satu contoh panggilan yang biasa mereka sebutkan, masih banyak lagi yang mereka pelajari. Hebatnya adalah mereka mempelajarinya otodidak dengan bertanya atau mencari info-info di jejaring sosial yang mereka gunakan. Dengan trend kpop yang masuk terutama digawangi oleh boyband dan girlband korea diantaranya Super Junior, DBSK, 2pm, CN Blue, Bigbang, SNSD, T-ara, 2ne1, A Pink, Wonder Girl dan yang lainnya remaja Indonesia jadi menyukai musik dan lagu-lagu yang dibawakan oleh mereka serta dengan adanya masuknya kebudayaan korea ini, membuat orang-orang yang menyukai kebudayaan korea membuat acara-acara perkumpulan yang memperlihatkan keunikan kebudayaan korea, acara tersebut tidak hanya diadakan oleh warga Korea yang ada di Indonesia saja tapi juga diadakan oleh orang-orang Indonesia yang tergabung dalam komunitas pecinta Korea.
Di Jakarta sendiri selaku ibu kota Negara Indonesia, mulai tahun 2010 hingga sekarang sering diadakan acara-acara perkumpulan para pecinta kebudayaan korea diantaranya pengenalan tentang budaya Korea, bazar makanan korea, bazaar pernak-pernik berbau Korea, lalu ada acara lomba cover dance yaitu remaja-remaja yang menirukan gerakan tarian dari artis idolanya. Biasanya yang mengadakan acara perkumpulan itu adalah kementrian Korea, lalu mahasiswa dari Sastra Korea, dan yang lebih banyak yaitu remaja-remaja yang tergabung dalam suatu fandom atau kumpulan fans dari boyband atau girlband yang mereka sukai atau ada juga yang disebut dengan kpopers yang artinya tidak jauh berbeda dengan fandom, remaja-remaja tersebut membuat perkumpulan dengan berbagai agenda diantaranya ketika ada ulang tahun dari idola mereka, kemudian ketika idolanya akan datang ke Indonesia atau dengan sengaja membuat acara tersebut ada juga sebuah gathering yang berisi drama musikal yang mengangkat dari salah satu drama korea “Dream High” yaitu yang diadakan di Anjungan Lampung pada tangggal 27 November 2011 yang lalu yang luar biasa dapat mendatangkan remaja-remaja yang suka dengan korea untuk datang ke Taman Mini Indonesia Indah menyaksikan drama musikal tersebut.
Didalam gathering itu juga biasanya ada perlombaan cover dance, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya cover dance ini adalah group yang menarikan gerakan tari dari idola mereka dalam hal ini adalah para boyband dan girlband dari Korea. Cover dance yang sering muncul dalam acara-acara gathering tersebut biasanya berasal dari manajemen MCentertainment, pasti banyak pertanyaan wah ternyata mereka memiliki manajemen juga ya? Jawabannya iya mereka kebanyakan berada dalam naungan sebuah menejemen dan layaknya seperti boyband ataupun girlband Korea mereka juga mengalami masa pra debut, debut dan showcase yaitu ketika mereka bias muncul dikhalayak umum dan mengikuti berbagai perlombaan tersebut. Dalam manajemen tersebut mereka tidak hanya memiliki dance cover tetapi mereka juga memiliki cover singer, yaitu mereka bernyanyi sama dengan penyanyi korea yang asli seperti halnya dance cover. Kembali ke manajemen para cover ini, banyak sekali manajemen yang ada diantaranya MCentertainment, Els entertainment, Sky Land entertainment, Dream Entertainment, dan yang lainnya. Dan yang sering tampil di berbagai perlombaan adalah yang berasal dari MC entertainment dan mereka juga sering mengisi berbagai acara dari mulai dance cover, singing cover, MC dan yang terbaru yaitu berperan dalam drama musical. Salah satu dance cover yang sering tampil di Ochannel dalam acara topkpop, yaitu acara pertama yang membahas tentang kpop. Anak asuhan MCentertainment diantaranya cover dance  Zuzu (Super Junior Dance Cover),  Sunshinee (Shinee Dance Cover),  Xquizite (Kara Dance Cover), Ki Do Shin Ki (Tvxq Dance Cover) , Yblaq (Mblaq Dance Cover; Male), Soicd (Snsd Dance Cover), Lady's School (After School Dance Cover), M-Over (2pm Dance Cover; Male; Disband). Individual Dance Cover  Yan (Male), Vocal / Singing Cover Group Elg (Super Junior Vocal Group Cover), Scream/ 소리질러/ Sorijilleo (Yg Ent Vocal Group Cover) [Was Dcode], Navichi (Davichi Vocal Group Cover), Individual Vocal/ Singing Cover, Sabrina (Baek Ji Young Cover), Citra (Iu Cover) (https://www.facebook.com/MCent09/info). Banyak sekali yang ada dalam naungan entertainment tersebut dan mereka telah memiliki berbagai penghargaan tersendiri dalam setiap acara yang mereka ikuti. Itulah sekilas dari dampak-dampak yang disebabkan oleh adanya Hallyu Wave.
            Yang menjadi lakon dari semua hal diatas adalah remaja yang beranjak dewasa yang berumur dibawah 25 tahun, hal diataslah yang menyebabkan adanya perubahan sosial budaya dengan adanya selera baru yang digemari oleh remaja Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa remaja-remaja Indonesia lebih banyak mencari informasi tentang kebudayaan Korea dibanding menggali kebudayaan Indonesia sendiri.

C.  Proteksi terhadap Budaya Indonesia

Kebergantungan kebudayaan yang masuk saat ini, masihlah dalam dimensi konkret. Meskipun demikian, jika korean wave ini tidak disertai dengan apresiasi terhadap kebudayaan nasional maka dikhawatirkan eksistensi kebudayaan nasional bergeser nilainya menjadi kebudayaan marginal (pinggiran). Apalagi presentase penerimaan Korean Wave di Indonesia adalah remaja. Padahal remaja merupakan  tonggak pembangunan nasional, hal inilah yang kemudian menjadi kekhawatiran. Karena jika remaja sudah tidak mengenal kebudayaan sendiri maka kebudayaan nasional dapat mengalami kepunahan dan berganti dengan kebudayaan yang tidak sepenuhnya sesuai dengan kepribadian nenek moyang negara kita.
            Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan diatas, maka haruslah ada kerjasama diantara semua kalangan baik masyarakat, pemerintah, maupun dunia pendidikan yang dekat dengan remaja Indonesia. Upaya proteksi tersebut bisa dilakukan dengan cara, diantaranya:
a.       Masyarakat lebih menjaga warisan kebudayaan asli daerahnya masing-masing, sebagai salah satu harta berharga bagi Indonesia dan menjadikan kemajemukan kebudayaan Indonesia tetap terjaga. Sehingga anak cucu bangsa Indonesia tetap mengenal kekhasan budaya Indonesia yang beragam adanya. Dan pula tidak akan terpengaruh walaupun masuknya budaya-budaya asing yang ke Indonesia, tentunya pengaruh yang negatif karena jika pengaruh tersebut positif bisa kita manfaatkan untuk kemajuan.
b.      Pemerintah bisa mendukung sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia dalam hal melestarikan kekayaan Indonesia dalam hal budaya, dengan begitu masyarakat Indonesia dapat mengenal budaya Indonesia sendiri dan dapat menceritakan pengalamannya baik didalam maupun diluar negeri ketika mengunjungi negara lain.
c.       Dalam dunia pendidikan, dimana remaja-remaja tunas bangsa belajar didalamnya. Dunia pendidikan adalah tempat yang nyaman bagi generasi bangsa dalam mendapatkan pembelajaran, disinilah harusnya para generasi bangsa bisa mengetahui segala sesuatu yang terjadi disekitar mereka dan memberikan berbagai pemahaman bagi siswa dalam mempelajari segala hal. Apalagi menyangkut pelestarian kebudayaan Indonesia sendiri, adalah tanggung jawab kita bersama. Dari pemahaman yang ditanamkan senjak dinilah akan membuat generasi muda Indonesia mencintai negerinya sendiri.




 
BAB IV
PENUTUP


A.  Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan:
1.      Kebudayaan Korea sangat berkembang pesat dibelahan dunia terutama di Indonesia yang mulai berkembang dari tahun 2009 dan sangat pesat perkembangannya pada tahun 2011.
2.      Pengaruh yang terjadi saat ini, penggemar Korea di Indonesia masih terbatas pada dimensi konkret yaitu penerimaan terhadap musik, film, drama, artis-artis Korea, style berpakaian dan bahasa.
3.      Untuk tetap menjaga kelestarian budaya Indonesia, maka haruslah adanya kerjasama anatara berbagai pihak dalam menjaga kebudayaan Indonesia. Agar remaja Indonesia tetap mengenali kebudayaan negerinya sendiri dan dapat ikut membantu melestarikan budaya Indonesia.

B.  Saran

14
 
Era globalisasi yang terjadi didunia ini, akan lebih banyak menyerang pola pikir masyarakat dunia dengan mudahnya masuknya berbagai informasi dan komunikasi serta terbukanya pasar bebas. Maka kelestarian kekayaan negara harus dijaga dengan sebaik-baiknya agar tidak dicuri bahkan hilang tergantikan oleh budaya asing yang masuk dan mempengaruhi budaya Indonesia. Oleh sebab itu kita harus dapat menjaga dan melestarikan apa yang kita punya di Indonesia ini.
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Susilawati.2012.Sosiologi Antropologi Pendidikan.Serang
Ridwan Effendi, Elli Malihah.2011.Panduan Kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi (PLSBT).Bandung: maulana Media Grafika
Scribd.2011.Koream Wave di Indonesia, Budaya Pop Internet, dan Fanatisme Remaja.Online (http://www.scribd.com/doc)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Belajar bahasa Korea] Huruf Korea (Hangul)

Konsonan : §   ㄱ   ==> G §   ㄴ   ==> N §   ㄷ   ==> D §   ㄹ   ==>  R §   ㅁ   ==>  M §   ㅂ   ==>  B §   ㅅ   ==>  S §   ㅇ   ==>  NG §   ㅈ   ==> J §   ㅊ   ==> CH §   ㅋ   ==> Q §   ㅌ   ==> TH §   ㅍ   ==> PH §   ㅎ   ==> H §   ㄲ   ==> K §   ㄸ   ==> T §   ㅃ   ==> P §   ㅆ   ==> SS §   ㅉ   ==> C Catatan : Untuk konsonan ㄱ , ㄷ , ㅂ , ㅅ , dan ㅈ bila terletak pada awal kata akan di baca double ( ㄲ , ㄸ , ㅃ , ㅆ , dan ㅉ ) Vokal : §   아    ==> A      : Anak §   야    ==> YA   : Ya §   어    ==> Oe    : Order, Cowok §   여    ==> Yoe : Yogyakarta §   오    ==> O       : Go §   요    ==> Yo   : Loyo §   우    ==> U      : Untuk §   유    ==> YU   : Sayur §   으    ==> EU    : Enyah §   이    ==> I        : Indah §   애    ==> AE    : Elok §   얘    ==> YAE §   에    ==> E       : Enak §   예    ==> YE §   외    ==> OI ==> WE ( merupak

MUSIK DAN GHAZWUL FIKRI: Illuminati Dalam Lirik Lagu Dan Musik Video Lagu Boyband Shinee dan Exo

MUSIK DAN GHAZWUL FIKRI: Illuminati Dalam Lirik Lagu Dan Musik Video Lagu Boyband Shinee dan Exo Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam oleh Desi Irmayanti BAB I PENDAHULUAN A.            LatarBelakang Industri hiburan saat ini sangat marak digemari terutama karena faktor kejenuhan yang dialami oleh manusia, oleh sebab itu manusia lebih memilih meluangkan waktunya untuk mencari hiburan dan kesenangan demi   menghindari stress. Industri hiburan sendiri ada yang berupa permainan seperti taman bermain atau wisata alam, permainan ( games ), serta ada yang berupa media elektonik seperti televisi dan musik. Yang saat ini bisa kita jumpai adalah maraknya industri musik yang masuk ke Indonesia, jika kita menaiki kendaraan umum banyak sekali orang yang menutup telinganya dengan headset dan tayangan televisipun dipenuhi oleh acara musik. Industri musik yang sedang menjamur dibelahan dunia ini adalah musik yang berasal dari n

STUDI ETHNOMATHEMATICS LIDIMATIKA DALAM KONSEP PERKALIAN PADA SISWA KELAS IV SDIT WIDIYA CENDIKIA, Serang-Banten

ini adalah tulisan salah satu tugas mata kuliah sewaktu semester 7, tahun 2013 semoga bisa bermanfaat dan menjadi salah satu referensi bagi yang mau menulis tentang ethnomathemaric ^^ STUDI ETHNOMATHEMATICS LIDIMATIKA DALAM KONSEP PERKALIAN PADA SISWA KELAS IV SDIT WIDIYA CENDIKIA oleh Desi Irmayanti  A.   PENDAHULUAN Matematika sebagai ilmu yang terstruktur dan sistematis, sebagai suatu kegiatan manusia melalui proses yang aktif, dinamis, dan generatif, serta sebagai ilmu yang mengembangkan sikap berpikir kritis, objektif dan terbuka menjadi sangat penting untuk dimiliki seseorang dalam menghadapi perkembangan IPTEK yang terus berkembang saat ini. Ditambah dengan menghadapi kurikulum yang semakin berkembang, untuk konsep sendiri matematika tidak akan jauh berbeda dari sebelumnya hanya saja akan ada metode yang terus berkembang sebagai inovasi pembelajaran matematika, seperti halnya menyesuaikan dengan kurikulum yang berubah dari KTSP menjadi kurikulum berkarakter yang mula