Langsung ke konten utama

Aku adalah aku

Aku adalah aku

The ordinary girl, yang tumbuh dengan zona nyaman yang selalu aku naungi. Jauh dari keriuhan dan keramaian hanya rumah tempatku bermain dan berkomunikasi, bisa dibilang intensitas komunikasiku lebih sedikit begitupun psikomotorikku. Kurang bersosialisasi bisa jadi ini semua terjadi karena dari dulu aku adalah aku, sepi hanya ditemani televisi sebagai  teman. Menghindar dari rasa sakit, terjatuh, saling beradu mulut dan bersaing dalam permainan, jauh banget kan dari dunia anak-anak yang biasa mengeksplore diri melatih sosialisasi dan psikomotorik tubuhnya.
Rasa sakit yang aku lalui dari taun ke tahun, tapi aku tak pernah mengingatnya semoga saja sudah hilang dimakan waktu. Aku pernah berpikir dan mengatakan pada hatiku aku takkan sakit. Sekolah dasar aku lalui dengan zona nyaman yang seolah melekat dihati, menghindari pelajaran terutama matematika ahh like virus disaster pelajaran itu aku hindari dan aku berpikir aku tidak akan menemukannya ketika sekolah menengah, tapi nyatanya pikiranku salah. Sekolah dasar enam tahun terlewati rasanya sungguh menyenangkan, bisa bermain bersama teman-teman. Bermain permainan yang zaman aku masih kita mainkan gobak sodor, voley, kasti, ahh sungguh menyenangkan. Walaupun dikelas aku merasa memiliki banyak teman, entah kenapa waktu istirahat adalah waktu yang sangat aku tidak sukai, aku tak tahu kemana teman-temanku pergi. Tapi aku menemukan tempat yang nyaman ketika permainan tidak menemaniku saat istirahat, tempat dimana buku-buku berjajar itulah perpustakaan dipojokan tangga. Aku tidak suka membaca buku-buku yang berat, hanya buku-buku cerita yang aku cari rasanya cerita fiksi lebih menyenangkan. Aku tak tahu kapan aku belajar, aku rasa hanya didalam kelas karena dirumah lebih banyak bersantai. Tapi alhamdulillah aku selalu mendapatkan ranking 5 besar, setidaknya aku merasa sedikit bangga dengan diriku. Hal yang paling aku tidak sukai adalah ketika membuat kelompok, aku dijadikan ketua, dilihat dari ranking itu ahh itu sangat tidak nyaman karena aku merasa tidak bisa memimpin teman-temanku. Enam tahun berlalu dengan indah.
Memasuki sekolah menengah, untuk masuknya harus melalui tes. Aku masuk ke elas unggulan 3 tahun berturut-turut, tapi lagi-lagi matematika adalah musuh besarku aku selalu menghindari pelajaran itu ditambah dengan fisika rasanya kepalaku ingin pecah. Dimasa inilah aku merasa lebih sedikit memiliki teman, mungkin bisa dihitung jari. Siapa yang salah memang diriku yang salah menutup diri dan tidak bisa berkomunikasi seperti orang lain. Pelajaran yang aku sukai biologi dan bahasa inggris saat itu, karena pelajarannya tidak serumit matematika. Remaja masa yang berwarna-warni, memiliki sahabat baik dan geng ah contoh yang tidak baik sebenarnya, tapi setidaknya aku memiliki teman yang menemaniku tidak sendirian dalam diam dan keheningan. Aku menyukai basket dan paduan suara, basket bermain dengan bola tapi sayangnya fisikku dan sosialisasiku tidak baik aku jadi merasa get down dan melepaskannya, hanya bisa melihat dari jauh mereka yang sedang bermain. Paduan suara, ah senangnya bisa berteriak bersama-sama, alun-alun adalah tempat kami bernyanyi bersama kadang juga diacara-acara penting lainnya. Saat SD aku memang menyukai pramuka dan paskibra, tapi saat di sekolah menengah aku melihat begitu banyak orang, saling cari perhatian dan entahlah aku tidak menyukai lingkungan seperti itu. Akupun menghindar dan memasuki zona nyaman kembali. Jika ditanya tentang rasa suka pada lawan jenis, masa itulah aku menyukai seseorang saat pertama kali masa orientasi sekolah dan menyukai sesorang dengan gantungan monyet ditasnya. Orang-orang yang tahu au suka onyit sekarang akan tau alasan kenapa aku suka onyit kalau membaca ini uppsss :D.
Masa SMA wahh ini lebih dari warna-warni, nano-nano banget. Mengurusi pendaftaran sendiri, syarat-syarat yang bejibun, hingga tes yang memaju adrenalin dimana aku harus berhadapan dengan orang dewasa yang menanyakan berbagai hal. Tapi syukur alhamdulillah aku bisa lolos dan santai ketika teman-teman disekelilingku sibuk mencari SMA/SMK yang akan mereka pilih. Banyak kenangan pada masa SMA, masuk ke sekolah bertaraf internasional dengan biaya dari uang rakyat membuat aku harus bertanggung jawab bukan hanya untuk diriku sendiri, tapi untuk Banten. Zona nyaman lagi-lagi yang menguasaiku, walaupun lingkungan pendidikan yang aku lalui sangat bagus tapi aku merasa sangat sedikit menyerap ilmu yang pengajarku berikan, aku sangat merasa bersalah. Seluruhnya tempat di sekolahku memiliki kenangan tersendiri, keunikan dan pemandangan  yang indah di siang atau malam hari merupakan kenangan indah. U know what? Entahlah karena aku malas belajar, nilai-nilaiku tidak sebagus teman-temanku, ruang kantor adalah tempat keduaku yang selalu aku singgahi tidak lain dan tidak bukan untuk remedial berbagai pelajaran hmmm. Selalu salut dengan teman-temanku yang memiliki bakat yang bagus, mengikuti berbagai lomba sampai study abroad ke luar negeri. Aku hanya bisa melihat dari kejauhan, dan berharap aku bisa memiliki mimpi yang lebih tinggi dari langit malam yang selalu aku pandangi. Selalu yang diajarkan pengajarku, buatlah mimpi yang tinggi dan jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain, jangan pernah menyerah dan buku yang aku selalu lihat di perpustakaan La Tahzan (Jangan Bersedih). Di sekolah ini aku mengikuti  ekstrakulikuler yang bisa dihitung sangat sedikit, ada tapak suci, pramuka, seni, PMR, dan paskibra. Kami mengikuti kegiatan setelah seolah itu dengan hati riang, penghibur penat setelah pembelajaran pagi. Sekolah ini bukan teman dan pengajar yang aku dapatkan, tapi keluarga besar yang aku sayangi, walaupun aku merasa au bukanlah siapa-siapa tapi aku sangat senang. Berbagai kejadian yang nano-nano kami alami bersama, bergadang bersama demi menyiapkan acara satu malam yang selalu ditunggu-tunggu, belajar bersama dan saling berpencar dipenjuru tempat, sholat berjamaah, makan bersama, mengantri, menceritakan berbagai cerita tak ada yang aman disini, karena temboknya pun bisa berbicara haha.. kata-kata inilah yang membuatku selalu tersenyum. Hal yang paling tidak enak adalah ketika kita menyukai orang yang sama dengan teman kita, tapi aku tak mau itu menjadi yang aku pikirkan karena aku langsung mensugestikan pikiranku bahwa kita semua bersaudara. Aku juga sempat suka kepada adik kelasku, perasaan suka itu tidak bisa dikendalikan dan dipaksakan kan? Karena semua mengalir dengan sendirinya hanya saja harus mengkordirin hati dan perasaan. Akhir SMA yang hangat dengan lagu penutup yang indah, dengan bati biru dan almamater cokelat Des’ark Revolution.
Pendidikanku tidak selesai sampai disitu, aku juga tidak menyangka aku bisa sampai jenjang peeguruan tinggi. Dahulu aku pesimis, aku masi berpikir aku ingin langsung kerja dan membantu kedua orang tuaku, tapi ada jalan lain yang Allah takdirkan padaku, aku bisa kuliah. Mungkin aku satu diantara beberapa orang dikampungku yang bisa kuliah sampai lulus, bersyukur dengan segala pemberian dan rezeki-Nya yang dititipkan kepada orang tuaku sehingga aku bisa endapatkan gelar sarjana. Beberapa organisasi yang membuatku nyaman, aku singgahi hingga akhir. Setidaknya aku bisa mendapatkan lebih banyak teman dibanding hanya duduk manis di kelas, aku juga tidak betahan tinggal dikosan tanpa melakukan apa-apa, tapi untuk hal membaca buku dan belajar ituu... sangat sedikit aku lakukan. Banyak pelajaran yang aku dapatkan dengan berorganisasi dan semua itu sangat menyenangkan, walau lelah kadang melanda (lelah hati terutama) haha. Masa kuliah menjadi titik balik kehidupanku, aku yang bukan siapa-siapa memberanikan membuat karya dan mengikuti perlombaan. Karya Tulis Ilmiah, tulisan yang tidak pernah aku bayangkan untuk mebuatnya tapi karena rasa penasaran dan coba untuk menulis walaupun masih banyak kesalahan dan banyak editing dari dosen pembimbingku J karikatur juga lomba lainnya yang aku ikuti, alhamdulillah pada pertama kali mendapatkan apresiasi yang bagus. Dua lomba inilah yang aku tidak bisa bayangkan sebelumnya, dulu aku hanya bisa melihat keberhasilan teman-temanku mempunyai karya yang bisa membuat bangga. Prestasi yang membuatku bangga bukan tentang prestasi yang aku dapatkan, tapi keberanian diriku untuk bisa melewati zona nyaman dan menampakkan diriku pada dunialah yang membuat hatiku bangga. Sebegitu baiknya Allah memberikan kebahagian pada diriku, walaupun aku selalu lalai dengan perintah-Nya. Rasa terimakasih juga aku tuturkan untuk semua sahabat, teman, adik, kakak, dan seluruh civitas akademik UPI. Dikala orang mencela bagaimana keadaan kampusku yang ada dipojokan hutan belantara, tapi aku tetep bangga aku menjadi bagian dari kampus itu. Toga sarjana, ijazah pun akhirnya bisa aku kenakan dan pegang di Gymnasium UPI. “Aku yang bukan siapa-siapapun bisa berada ditangga ini, kamu pun bisa”
Itulah sekilas cerita tentang sekolah kali yah, sisi gelap aku adalah aku belum aku keluarkan. Karena dari dahulu aku suka nonton, aku suka sekali dengan drama korea sejak SMP, saat SMA aku tidak bisa nonton sama sekali, paling skandal nonton bareng dikamar asrama yang menjadi masalah dan hal itu menjadi kenangan yang menggelikan jika diingat-ingat. Masa kuliah, aku belum begitu tau dengan dunia kpop hanya tahu beberapa nama diantaranya Bigbang dan Super Junior, itupun dari temanku pada tahun 2010an. Dari situ aku mengenal kpop dari sekedar baca-baca jejaring sosial, sebenernya tidak begitu fanatiknya seperi yang dikatakan orang-orang, hanya hobi yang menemani kesendirianku. Dari situ aku merasa memiliki lebih banyak teman karena didunia nyata aku tidak terlalu bisa bersosialisasi, aku selalu membawa nama yesung ketika teman-teman disekitarku menceritakan pacar-pacar mereka. He is my friend, my couple, my supporter dalam dunia imajinasiku. Like a shadow, bayangan yang aku tutupi, aku juga insan biasa yang memiliki rasa iri dan rasa ingin memiliki pasangan tapi sebisa mungkin aku menjaga dan menappikan rasa itu yah jadinya ke yesung dah J. Korea pun menjadi negara yang ingin aku kunjungi, dimana tempat-tempat yang aku biasa lihat di drama menjadi pemandangan yang ingin aku jumpai, walaupun negeriku ini juga kaya dengan pemandangan alamnya yang ingin aku kunjungi pula. Ah rasanya bisa berkeliling Indonesia, Korea, dan Mekkah itu sangat menyenangkan. Kelakuan masa kuliahku lainnya adalah aku berkunjung ke jakarta dan bermain-main di acara kumpul-kumpul kpopers (para pecinta kpop) dan kenal dengan mereka, tidak hanya itu saja aku juga mengunjungi beberapa konser kpop yang diselenggarakan di Indonesia diantaranya Music Bank, Smtown, 2PM What time is it, dan yang terbaru 2NE1 AON tour, selain itu gelaran konser SUJU yang belum aku masuki, hanya sekedar bermain dipelataran depan. Pengalaman gila tapi lumayan menyenangkan, aku bisa melihat lebih banyak langit dikota lain. Thats it my story ^^ aku adalah aku, gadis gila dengan banyak impian tapi zona nyaman yang selalu menjadi alasan untuk melangkah, semoga menjadi lebih kuat dan kuat dalam menjalani hidup ini dan menghindari zona nyaman itu.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Belajar bahasa Korea] Huruf Korea (Hangul)

Konsonan : §   ㄱ   ==> G §   ㄴ   ==> N §   ㄷ   ==> D §   ㄹ   ==>  R §   ㅁ   ==>  M §   ㅂ   ==>  B §   ㅅ   ==>  S §   ㅇ   ==>  NG §   ㅈ   ==> J §   ㅊ   ==> CH §   ㅋ   ==> Q §   ㅌ   ==> TH §   ㅍ   ==> PH §   ㅎ   ==> H §   ㄲ   ==> K §   ㄸ   ==> T §   ㅃ   ==> P §   ㅆ   ==> SS §   ㅉ   ==> C Catatan : Untuk konsonan ㄱ , ㄷ , ㅂ , ㅅ , dan ㅈ bila terletak pada awal kata akan di baca double ( ㄲ , ㄸ , ㅃ , ㅆ , dan ㅉ ) Vokal : §   아    ==> A      : Anak §   야    ==> YA   : Ya §   어    ==> Oe    : Order, Cowok §   여    ==> Yoe : Yogyakarta §   오    ==> O       : Go §   요    ==> Yo   : Loyo §   우    ==> U      : Untuk §   유    ==> YU   : Sayur §   으    ==> EU    : Enyah §   이    ==> I        : Indah §   애    ==> AE    : Elok §   얘    ==> YAE §   에    ==> E       : Enak §   예    ==> YE §   외    ==> OI ==> WE ( merupak

MUSIK DAN GHAZWUL FIKRI: Illuminati Dalam Lirik Lagu Dan Musik Video Lagu Boyband Shinee dan Exo

MUSIK DAN GHAZWUL FIKRI: Illuminati Dalam Lirik Lagu Dan Musik Video Lagu Boyband Shinee dan Exo Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam oleh Desi Irmayanti BAB I PENDAHULUAN A.            LatarBelakang Industri hiburan saat ini sangat marak digemari terutama karena faktor kejenuhan yang dialami oleh manusia, oleh sebab itu manusia lebih memilih meluangkan waktunya untuk mencari hiburan dan kesenangan demi   menghindari stress. Industri hiburan sendiri ada yang berupa permainan seperti taman bermain atau wisata alam, permainan ( games ), serta ada yang berupa media elektonik seperti televisi dan musik. Yang saat ini bisa kita jumpai adalah maraknya industri musik yang masuk ke Indonesia, jika kita menaiki kendaraan umum banyak sekali orang yang menutup telinganya dengan headset dan tayangan televisipun dipenuhi oleh acara musik. Industri musik yang sedang menjamur dibelahan dunia ini adalah musik yang berasal dari n

STUDI ETHNOMATHEMATICS LIDIMATIKA DALAM KONSEP PERKALIAN PADA SISWA KELAS IV SDIT WIDIYA CENDIKIA, Serang-Banten

ini adalah tulisan salah satu tugas mata kuliah sewaktu semester 7, tahun 2013 semoga bisa bermanfaat dan menjadi salah satu referensi bagi yang mau menulis tentang ethnomathemaric ^^ STUDI ETHNOMATHEMATICS LIDIMATIKA DALAM KONSEP PERKALIAN PADA SISWA KELAS IV SDIT WIDIYA CENDIKIA oleh Desi Irmayanti  A.   PENDAHULUAN Matematika sebagai ilmu yang terstruktur dan sistematis, sebagai suatu kegiatan manusia melalui proses yang aktif, dinamis, dan generatif, serta sebagai ilmu yang mengembangkan sikap berpikir kritis, objektif dan terbuka menjadi sangat penting untuk dimiliki seseorang dalam menghadapi perkembangan IPTEK yang terus berkembang saat ini. Ditambah dengan menghadapi kurikulum yang semakin berkembang, untuk konsep sendiri matematika tidak akan jauh berbeda dari sebelumnya hanya saja akan ada metode yang terus berkembang sebagai inovasi pembelajaran matematika, seperti halnya menyesuaikan dengan kurikulum yang berubah dari KTSP menjadi kurikulum berkarakter yang mula