Ketika
hati harus tetap lapang dan kaki tak boleh goyah.
Ketika kita
melangkah selalu harus ada satu pilihan yang kita pilih, tetap stay disini atau
pergi berlari, pilih yang ini atau pilih yang satunya. Ini yang dinamakan hidup
bukan, sama halnya dengan orang-orang yang ada disekitar kita “the people come and go” ada orang yang datang
dan pergi dari hidup kita. Selama setahun ini banyak sekali yang terjadi baik
suka ataupun duka, tapi aku tetap bersyukur karena nikmat-Nya ini, dimana aku
masih kuat menghadapi semuanya dan bisa ada dilingkungan yang mendukung aku
untuk tetap melangkah dan mengambil pelajaran didalamnya.
Hari-hari yang
dilalui ketika menjalani kehidupan yang nyata setelah lulus kuliah, aku yang
berjalan rapuh dan selalu menghindar dari masalah tapi kenyataannya semua
perjalanan pasti ada masalahnya terutama dengan masalah diri sendiri, berusaha
kuat dan bersosialisasi dengan lingkungan, padahal hal inilah yang membuat aku
takut selama ini. Menguatkan hati setiap hari untuk bertemu dengan orang-orang
dewasa diluar sana, entah kenapa aku lebih nyaman jika berkomunikasi dengan
orang yang lebih muda dariku, disekolah yang aku ajar saja, aku lebih bisa
beradaptasi dan mendapatkan banyak teman yaitu anak-anak. Beda halnya ketika
bertemu dengan orang-orang dewasa, aku lebih nyaman menghindar, antisocial syndrome
kah? Entahlah, atau juga karena aku tidak tahu cara bagaimana berkomunikasi
dengan mereka tentang bahasannya yang semakin aneh, beda dengan bayanganku
ketika aku membayangkan didunia orang dewasa lebih banyak memberikan motivasi
dan mengayomi seperti posting-postingan para motivator di dunia sosial, atau
pemikiran yang dewasa ketika memutuskan suatu masalah, kenapa ini malah sama
halnya ketika aku ada dilingkungan kampus.
But its different dari apa yang aku bayangkan, aku jadi berfikir kadang apa yang kita bayangkan tidak sama dengan kenyataan yang ada dilapangan “terkadang, tidak semuanya”. Pelajaran yang aku ambil adalah anak-anak harus bisa membayangkan bagaimana kehidupan nyata didunianya, dia harus kuat berdiri dengan nilai-nilai yang sudah tertanam dihatinya dan tidak tebawa arus lingkungannya, jika yang baik ambillah dan jika ada yang buruk maka buanglah dan lakukanlah semuanya semaksimal mungkin yang kamu bisa tanpa keluar dari norma-norma yang ada.
But its different dari apa yang aku bayangkan, aku jadi berfikir kadang apa yang kita bayangkan tidak sama dengan kenyataan yang ada dilapangan “terkadang, tidak semuanya”. Pelajaran yang aku ambil adalah anak-anak harus bisa membayangkan bagaimana kehidupan nyata didunianya, dia harus kuat berdiri dengan nilai-nilai yang sudah tertanam dihatinya dan tidak tebawa arus lingkungannya, jika yang baik ambillah dan jika ada yang buruk maka buanglah dan lakukanlah semuanya semaksimal mungkin yang kamu bisa tanpa keluar dari norma-norma yang ada.
Setelah beberapa lama akupun bertemu dengan akhir dari suatu kesepakatan dalam bekerja, saat itu banyak hal yang aku pikirkan, seperti kataku ada masa dimana kita harus memilih dengan berbagai pertimbangan. Pertimbangan dimana akankah bisa berdiri dengan kondisi seperti ini, ataukah mencari yang bisa lebih baik dalam kondisi financial, meninggalkan atau kah tetap berdiri menemani sahabat disana ataukah melepaskan sedikit janji untuk terus bersamanya, juga masukan-masukan dari seorang teman yang bilang untuk mencari pekerjaan disana, tapi aku juga mempertimbangkan hidupku dan keluargaku. Akhirnya sebuah keputusan diambil, aku harus tetap berdiri melangkah lebih mandiri sendiri (awalnya aku berpikir seperti itu), tapi Allah selalu sayang padaku, ia tak mengijinkan aku untuk melangkah sendiri, aku berjalan bersama dua orang yang menemaniku dalam perjalanan baru ini. Dan saat itulah aku berpikir hati harus selalu lapang menghadapi apa yang akan terjadi dan kaki ini harus tetap melangkah demi orang-orang yang aku sayangi (keluargaku) dan semua ini sulit sekali, lebih sulit daripada memilih jawaban pada soal pilihan ganda .
"Carilah selalu cara agar hatimu tenang terutama dalam
menghadapi masalah, dan selalu ingatlah ada Allah dan orang-orang yang kita
sayangi disekitar kita"
People come and go
Ada saatnya
pertemuan dan perpisahan bersatu padu menjadi sesuatu yang haru ataupun duka. Selama
setahun ini bertemu kembali dengan orang yang dikenal dimasa lalu, setidaknya
aku merasa senang karena memiliki teman baru untuk berkomunikasi, entahlah apa
yang telah dilalui selama ini hanyalah dianggap hayalan atau apapun tapi aku
berterimakasih karena telah menjadi teman selama setahun ini mengisi hari-hari
dan kenangan dalam memoriku walaupun pada akhirnya semuanya menjadi seperti
ini. And like the sentence, people come
and go, tepat setelah setahun semuanya seperti menghilang perlahan dan
semoga kebahagiaan selalu datang pada kita semua dan menemukan orang yang tepat
disaat yang tepat.
Pedoman yang akan selalu dijunjung, surat An-Nuur ayat 26
“Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”.
Setiap apa yang kita lakukan pasti akan ada resikonya, anak kecilpun tahu itu ketika mereka bermain mereka akan mempunyai peraturan dan resiko permainan mereka. Melangkahkahlah dengan kebaikan dan akhiri dengan kebaikan itu lebih baik dari pada kejelekan yang kita tanam.
Lihatlah seseorang dari berbagai sisi, coba
menjadi mereka dan kita akan lebih kenal dengan pribadi orang itu. Hargailah orang
lain sebagaimana kita menghargai diri sendiri. Untuk bisa menghargai orang
lain, terlebih dahulu kenalilah diri sendiri dan hargailah diri sendiri. (Sedang
belajar dalam proses ini semua).
Tentang persahabatan, sudah kita lalui bersama entah berapa dekade semuanya berjalan begitu lancar seperti arus sungai yang mengalir tanpa ada hambatan, tapi ujian itu akhirnya datang juga. Aku menganggapnya sebagai ujian persahabatan saat ini, semoga hati ini bukan hati yang keras dan menghilangkan logika yang ada sehingga ini menjadi suatu masalah besar dan tak bisa diselesaikan, maafkan juga atas sifat kekanak-kanakan yang kadang melekat ketika menghindar dan tak bertanggung jawab dengan masalah yang ada. Akupun sudah berjanji akan terus ada disampingmu, walau apapun yang terjadi, tapi entahlah semoga hati ini tidak dibutakan oleh masalah ini dan semoga semua menjadi seperti sediakala. Tak ingin rasanya ada pepatah “people come and go” karena aku hanya memiliki sedikit orang yang aku kenal, tak seperti kalian sepertinya. Semoga saja tak akan ada lagi masalah seperti ini dikemudian hari. Semoga tak akan ada lagi pilihan antara diri ini dan sahabat aku, karena aku akan otomatis mundur dari semuanya. Sekian.
Hari-hari terakhir juga aku lalui melihat seseorang yang telah tua renta terbaring diatas tempat tidur, tapi aku bersyukur bisa melihatnya hingga akhir. Selamat jalan abah semoga kita semua bisa berkumpul kembali di surga-Nya (aamiin). And people go.
Berkata maaf mungkin akan terasa mudah, tapi memaafkan itu sangat sulit seperti halnya ikhlas itu sangat sulit dan harus dipaksakan, agar hidup yang dijalani menjadi lebih ringan dan syukur tak henti untuk terucap.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lingkungan menentukan pemikiran kita juga, selain motivasi dalam diri dan pengetahuan yang kita miliki dan pengetahuan yang terus kita gali juga pengalaman, jadi teruslah belajar dan memperbaiki kualitas diri terutama kualitas spiritual kita terhadap sang Maha Kuasa, sang Pemurah Allah S.W.T
Kayee “setiap
orang memiliki kecenderungan untuk disayangi dan menjadi penting diantara
orang-orang sekitar” kalau dipikir-pikir iya juga setiap manusia punya
kecenderungan itu dan bagaimana menjadi orang dewasa yang bisa menciptakan
dunia seperti itu ditambah dengan memberikan nilai-nilai kehidupan terutama
agama, agar anak-anak bisa bahagia dunia akhirat.
Sekarang berdiri
disini bersama orang-orang hebat dalam dunia pendidikan, semoga bisa menjadi
sosok yang bisa bermanfaat juga untuk negeri ini.
Komentar
Posting Komentar